Kamis, 28 April 2016

MENJUAL dengan "MENYIMAK"

Seorang pelanggan datang menemui saya pada Sabtu pagi (saat itu kami buka hari Sabtu). Pelanggan ini seorang perempuan muda berpenampilan menarik, umur akhir dua puluhan, mengenakan celana jins ketat yang serasi, jaket, dan tas kecil yang ia sandang di bahu. Saya tidak melihat cincin kawin, jadi saya pikir ia masih lajang (atau sudah bercerai). Pelanggan ini terlihat cukup pemalu dan tidak suka berbicara. Saya pikir, pekerjaannya mungkin tidak terlalu baik, dan itu membuat saya meyakini nona ini mempunyai resiko kredit yang cukup tinggi. Jadi, mobil ekonomis, yang komisinya tidak sebesar mobil kelas menengah, mungkin paling cocok baginya. Semua gelagat buruk mulai bermunculan, dan nona ini bahkan tidak banyak berkata-kata.

Saya bisa saja tembak langsung (menebak) dan menanyainya apa ia punya kredit dari bank untuk membeli mobil atau ia sekadar "lihat-lihat." Mungkin kedengarannya tidak sopan, tetapi tindakan tersebut akan menghemat banyak waktu andai firasat saya benar. Akan tetapi, saya jauh lebih tahu. JANGAN pernah berjudi dengan mempertaruhkan sumber nafkah anda. Sumber penghidupan adalah sesuatu yang suci. Untung saja, saya tidak melakukannya. Selama 10 menit selanjutnya, saya lebih banyak menyimak.

Kedua paragraf di atas adalah sekelumit petikan dari buku "13 Aturan Penting Dalam Penjualan" yang ditulis oleh Joe Girard. Salesman no.1 di dunia dengan rekor penjualan dan komisi terbesar sepanjang sejarah. 



Menurut Joe Girard, penjual/sales yang baik sewajarnya melakukan interaksi dengan menyimak.
Saat bertemu dengan calon klien/konsumen untuk pertama kali, biasanya kita akan mencari sesuatu untuk dikatakan setelah bertukar salam dan berkenalan. Namun, yang dilakukan Joe Girard adalah sebaliknya, ia tidak mengatakan apa pun dan tidak terburu-buru berbicara. Ia selalu berusaha menyimak. Aturan utama yang ia pegang adalah "Telinga tidak akan mendatangkan masalah bagi anda. Mulut anda lain ceritanya"

Kita paham bahwa mendengar lebih baik daripada berbicara, karena itu Tuhan memberikan dua telinga dan hanya satu mulut. Namun seringkali kita kurang memanfaatkan telinga kita dengan baik, dan ini bisa berakibat fatal pada proses penjualan kita. Kita kurang menyimak dengan baik, terlalu mengedepankan ego untuk selalu berbicara dan tidak jarang pembicaraan tersebut kita monopoli tentang diri kita terus menerus. Sudah dapat dipastikan, TIDAK akan terjadi penjualan. Orang lain ingin didengar. Orang lain juga butuh bercerita mengenai dirinya.

Perhatikan kata-kata "SAYA PIKIR" (persepsi diri saya, pendapat saya, pikiran saya, belum tentu fakta, perlu validasi, anda perlu menyimak lebih lanjut untuk bisa mengambil tindakan selanjutnya)

Wanita pada cerita di atas bernama Wendy, ternyata ia adalah seorang perancang grafis berprestasi yang baru saja pindah dari New York. Ia baru menerima tawaran sebuah firma perekrutan sebagai wakil presiden perusahaan mengepalai departemen kreatif salah satu agensi iklan ternama di kota ini! Hari itu ia libur. Ketika ia akhirnya sampai pada pembicaraan tentang tipe kendaraan yang ia inginkan, keputusannya sudah dibuat.

Kami pun menyelesaikan transaksi tersebut, dan Wendy membuka dompetnya (ternyata tas kulit Gucci yang cantik setelah diamati lebih dekat) untuk mengeluarkan buku ceknya. Ia membayar uang muka kendaraan tersebut 80 persen pada saat itu juga! Itulah komisi terbesar dari sebuah kendaraan yang Joe Girard terima pada bulan itu.

Oya, jins yang ia kenakan ternyata karya perancang ternama yang harganya paling murah $250.

Pelajarannya disini sangat jelas : PERHATIKAN DENGAN SEKSAMA. Perhatikan dengan teliti dan jangan terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum anda benar-benar yakin dan melakukan validasi.

Selasa, 26 April 2016

Siapa yang salah?!!

"Kampret!" makian dalam hati seorang pemuda ketika ia sadar harus berputar sekian KM di dalam jalan tol kota Semarang karena arah yang ditujunya salah. Harusnya ia keluar di gerbang tol Tembalang, sedangkan ini sudah sampai di Manyaran. "Kok bisa ya gue salah?" ucapnya lagi dalam hati. Lalu ia tersadar. Pantesin salah.. Lha wong semua jalannya juga bisa menuju tengah kota Semarang, namun jaraknya saja yang berbeda-beda, bisa lebih jauh atau lebih dekat dengan tempat yang dituju.

Contoh selanjutnya. Bayangkan anda berdiri berhadapan dengan teman anda. Lalu, masih ingat koordinat cartesius yang diajarkan sewaktu SD? Nah, dimana letak koordinat positif dari sumbu X dan sumbu Y dari posisi anda? Pastilah di sebelah kanan (untuk sumbu X) dan di bagian depan (untuk sumbu Y). Sekarang, tanyakan hal yang sama kepada teman anda dari tempat ia berdiri. Pastilah ia akan menjawab posisi yang berlawanan dengan pendapat anda karena sudut pandang dari posisi ia berdiri sudah berbeda. Cukup mudah dimengerti?

Itu baru contoh sederhana, bayangkan anda memiliki sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. Suami atau istri anda misalnya, dan anda berpendirian teguh bahwa pendapat andalah yang paling benar. Lalu hal itu berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam keluarga. Bisa fatal akibatnya.

Hendaknya kita melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang sebelum mengambil sebuah keputusan. Karena setiap sudut pandang yang berbeda-beda akan memperkaya wawasan dan pengetahuan kita akan segala hal..

Ada sebuah film bagus yang bisa menjelaskan perihal "sudut pandang" ini dengan baik. Tontonlah film berjudul "Homeless to Harvard dibawah ini"




Sudah selesai menonton film-nya? Pada menit ke berapa anda menemukan jawaban dari sudut pandang yang berbeda-beda? Benar! Sepanjang film.. (yang mau jawab menit ke sekian juga bener kok, hehe..) Sadarkah anda bahwa ada kemungkinan anda menebak-nebak bahwa Liz akan begini-begitu, dan seterusnya ketika ia mengalami hal ini-itu, dan seterusnya? Kadang tebakan anda benar, terkadang juga salah. Tebakan-tebakan anda sepanjang menonton pun sudah memperlihatkan sudut pandang yang berbeda dengan penulis dan si pembuat film.

Kesimpulan akhir, tidak ada yang salah. Ini membuktikan bahwa sudut pandang dalam melihat sesuatu hal itu penting dan bisa berbeda-beda. Pastikan saja anda berdamai dengan keputusan yang anda ambil dan berdoalah semoga keputusan itu baik dan benar adanya.

Shalom..

Senin, 25 April 2016

- Lilin Itu Kini Telah Padam -

20 tahun lalu..

Buku itu tergeletak begitu saja, rasa-rasanya tidak menarik untuk menyentuh apalagi membukanya. Kebanyakan murid di kelas juga pasti setuju. Ditambah dengan udara panas menyengat dari atas kepala dan kelas yang "sedikit" berbau kambing ini.

Sesaat kemudian seorang pria berperawakan tinggi kurus masuk ke dalam kelas dan menyapa, "Good noon students!" "Good noon sir!" balas kami. Ya, bapak Deny merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris di sekolah kami SMP Strada Bhakti Wiyata - Kranji. "Have you done your homework yet?" Kelas terdiam.. Kami berusaha mencerna..

Senyum pak Deny saat menunjuk seorang murid untuk mengerjakan soal di depan, atau menanyakan jawaban secara lisan sangat khas.Beliau merupakan sosok yang sangat berjasa bagi perkembangan pribadi saya di masa remaja. Saya sangat menikmati cara beliau mengajar, cara beliau menangani murid-muridnya. Tegas, berwibawa namun sekaligus menyentuh hati. Tidak jarang beliau marah ketika kami lupa mengerjakan PR atau tidak bisa menjawab pertanyaan yang ia berikan.

Namun beliau seperti memiliki kekuatan magis. Saya yang tadinya malas sekali belajar bidang studi satu ini tiba-tiba merasa sangat tertarik, bahkan merasa kehilangan jika beliau kebetulan sedang tidak masuk. Saya lupa momentum apa yang membuat saya seperti itu, entah karena pernah dimarahi atau sangat dipuji, sepertinya begitu..

Saya menikmati sekali ketika beliau mengajarkan cara belajar tercepat dengan banyak membaca kamus serta berlatih vocabulary & grammar. Saya serasa terapung di lautan kata-kata yang sangat saya sukai.

Berkat beliau saya bisa berkata bahwa saya sangat menikmati seluruh pelajaran Bahasa Inggris sampai dengan Sekolah Menengah Atas bahkan sampai bekerja di bidang yang saya geluti sekarang.

Saya menikmati membaca seluruh buku, jurnal, artikel, dan semua bahan bacaan berbahasa Inggris sampai sekarang tanpa mengalami kesulitan sedikit pun.

Saya tidak akan bercakap-cakap dengan lancar seperti sekarang tanpa peran serta beliau.

Saya mungkin saja kesulitan membaca seluruh manual pembuatan, perakitan, program website yang sebagian besar berbahasa Inggris ini jika bukan beliau yang menjadi guru saya.

Saya akan selalu ingat jasa bapak seumur hidup saya.

"Saya tidak mungkin berada di tempat saya sekarang tanpa bantuan bapak 20 tahun lalu.."

Bagi saya bapak bagaikan sebuah lilin yang bercahaya menyinari kegelapan dan memberi terang ke seluruh sudut ruang di sekitarnya.

Namun lilin itu kini telah padam..

Selamat jalan Pak Deny, semoga bapak sudah damai bersama Bapa di Surga..

 

Minggu, 24 April 2016

Sesi 1 - Pelatihan Kewirausahaan Universitas Sanata Darma - CLC Jogja - AYUB Jogja

- Jumat 22 April 2015 -


Minggu lalu saya diberitahu oleh seorang kawan, mengenai sebuah pelatihan kewirausahaan yang akan diadakan oleh gabungan Universitas Sanata Dharma dan komunitas CLC, serta AYUB pada tanggal 24 April 2016. Ibu Lien namanya. Namun karena saya seorang dengan kepribadian plegmatis-melankolis dengan sifat alami indahnya yang "senang menunda", jadilah saya baru mendaftar 2 hari sebelumnya. Itu pun sepertinya kuota pendaftaran sudah penuh. Namun saya sedikit "memaksa" Ibu Santi agar tetap menerima pendaftaran untuk mendaftarkan saya dengan cara langsung mengirim formulir via email dan mengirimkan bukti transfer (maafkan saya bu Santi ;)) 

Pukul 16.15 WIB lewat beberapa detik saya meluncur bersama Smash biru saya dari Jatimulyo menuju Mrican - Gejayan. Sesampai di lokasi disambut ramah dengan senyuman banyak orang yang juga akan mengikuti pelatihan tersebut. Setelah melakukan pendaftaran ulang saya masuk ke ruangan dan duduk di pojok kanan belakang, namun saya belum berkenalan dengan siapa-siapa (dasar plegmatis!). Beberapa menit kemudian seorang ibu cantik bernama Ibu Eny duduk di sebelah saya dan menjadi teman baru saya di sore hari ini. Shalom Bu Eny.. Bagi yang belum kenal, ibu Eny ini adalah pasangan dari Pak Greg. 

Pelatihan sore hari ini dibuka oleh sambutan dari Bapak Johanes Eka Priyatma (Rektor Universitas Sanata Dharma) & Pak Andreas (Ketua CLC Jogja) serta dilanjutkan oleh Pak Greg (Ketua AYUB Jogja) yang memberi tahu bahwa 9 dari 10 penghuni surga adalah entrepreneur (mari berlomba menuju surga rekan-rekan!).

Sambutan berikutnya berasal dari Bapak Rob Sugiyanto (praktisi bisnis), Bapak Ir. Pollin (praktisi bisnis), dan Bapak Willy Sudjono (praktisi bisnis, Apkomindo, Grahakom) yang juga menjadi pemateri Sesi 1 hari ini. 

Setelah sambutan, materi pendahuluan yang dibawakan oleh Pak Willy sebagai berikut :


  1. Timeline Workshop selama 12 sesi (April - Agustus 2016) dengan waktu pertemuan setiap sesi selama 2 jam. Workshop yang diadakan ini terdiri dari 10 pertemuan kecil dan 2 seminar besar (Pagi - siang hari).

  2. Menurut anda mana yang paling berbahaya? 

  3. Apa itu kewirausahaan?

  4.  Beberapa petuah dan fakta bisnis

  5. Bisnis adalah "berjudi yang terukur," studi kasus mengenai maraknya pembangunan HOTEL di Jogja. Saat ini menurut Pak Willy angka okupansi (tingkat hunian hotel) hanya berkisar sekitar 40% di luar "peak season" musim liburan. Artinya pebisnis yang akan atau sedang membangun hotel di Jogja saat ini tidak memperhitungkan resikonya dengan cermat. Saya jadi teringat, persis di sebelah Hotel Amaris - Jl.Diponegoro sedang dibangun Hotel baru milik Pegadaian pak.. :)


  6. Ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan kebijakan pengambilan keputusan dalam berbisnis. 
    • Bisnis perlu SAVING, bisnis tidak selalu berada di atas dan selalu manis. Bersiaplah untuk masa berada di bawah atau momentum pahit anda. 
    • Katakan "BELUM BISA" daripada "TIDAK BISA" dalam segala hal. Amati kata-kata dan mental serta sikap anda ketika anda ragu-ragu, setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Kunci solusi dari setiap permasalahan berasal dari DIRI ANDA sendiri.

  7. Mulai bisnis dengan apa yang anda kenali, anda tahu atau anda senangi (passion). Walaupun menemukan passion itu sendiri tidak semudah makna yang dikandungnya :) (menurut saya sebagai penulis). Mulai juga dengan kemampuan anda masing-masing, terutama berkaitan dengan keuangan anda. Pengalaman Pak Willy yang membangun pertama-tama di awal toko buku sebelum membangun toko komputer, karena modal awal untuk membangun toko komputer tentu lebih besar daripada membangun toko buku.

  8. Bicara tentang Startup.. Apa itu startup? Secara sederhana startup berarti perusahaan yang baru dimulai, masih dalam rintisan. Dahulu sering disebut bisnis/usaha kecil.
    • Hindari menjadi penipu, bahkan dengan menjual barang berkualitas rendah dan mengakuinya sebagai barang berkualitas tinggi. Sekali anda menipu, SELESAI !
    • Startup seringkali tidak dilanjutkan karena naluri bisnis yang ingin cepat kaya, umumnya startup tutup pada 2-3 tahun dihitung dari pertama kali dibuka.
    • Startup biasanya berpikir tentang untung-untung-dan untung, padahal bisnis tidak seperti itu. Selalu ada naik dan turun.
    • Bisnis adalah sebuah siklus yang diibaratkan seperti jam dinding, anda memulai bisnis dari pukul 6 beranjak ke pukul 7, 8, 9 dan seterusnya sampai puncaknya pada pukul 12. Setelah itu bisnis akan ada fase penurunan menuju ke pukul 6 kembali. Hati-hati over PD pada saat di puncak, anda butuh SAVING.
    • Bangun jatuh, ramai sepi, untung rugi dalam bisnis itu biasa. Bagi yang tidak siap jatuh, jangan coba-coba berbisnis. Ketika jatuh anda harus BANGUN ! Jatuh 10x, bangun 11x. Jadi kondisi anda adalah bangun, bukan jatuh. Waspadalah terhadap jebakan kenyamanan. Selalu incar growth/pertumbuhan bisnis.



  9. Apa & bagaimana kewirausahaan itu?
    1. Mulailah bisnis dari mimpi dan hal-hal yang anda sukai.
    2. The Power of Kepepet bisa membuat orang selalu menemukan jalan dalam keadaan paling genting sekalipun. Jika anda jatuh dalam bisnis, jangan pernah berpikir negatif, jadikan itu sebagai pengalaman berharga dan bahan bakar dalam proses selanjutnya.
    3. 3N : Niteni-Niru-Nambahi _ Studi kasus GO-JEK. Ada yang menyebut go-jek merupakan monopoli maupun duopoli market/pasar. Perhatikan esensinya, STOP dan perbaiki persepsi yang salah. Jangan menjadi katak dalam tempurung yang tidak mau berubah dan belajar.
    4. Discretio - St. Ignatius Loyola _ cara memilah beberapa ide berdasarkan perbandingan antara positif dan negatifnya. Contoh, minat anda terhadap suatu bidang usaha. Apakah lebih banyak minatnya, atau sebaliknya? Jika lebih banyak tidak minatnya, apakah anda yakin akan memilih ide bisnis tersebut atau memilih yang lainnya?
    5. Mengubah biaya menjadi pendapatan _ ada seorang gamer yang senang main game online akibatnya biaya yang ia keluarkan besar, pada akhirnya ia membuka bisnis game online dan menghasilkan pendapatan.

  10. Merawat lebih sulit daripada mendirikan - Perhitungkan masa merawat bisnis _ Studi kasus salah satu unit bisnis Pak Willy, yang sudah berjalan selama 5 tahun. Merugi pada tahun ketiga sampai kelima dan siap untuk ditutup. Namun setelah disepakati bersama dengan team akhirnya bisnis dilanjutkan dengan komitmen mengubah cara berbisnis. Hasilnya 3 bulan kemudian sudah tidak merugi, 6 bulan profit, 18 bulan setelahnya bisa menutup kerugian yang terjadi.

  11. Temukan "SWEET SPOT" anda masing-masing agar bisa menjalankan sebuah bisnis yang profitable, sesuai dengan skill/bakat anda (baik sudah ada maupun akan dipelajari) dan pastikan anda menjalani sesuatu yang sangat anda cintai. Karena tidaklah mudah untuk bertahan 5 tahun dalam bisnis yang merugi seperti yang Pak Willy telah alami.

TUGAS untuk dikumpulkan tanggal 29 April 2016 :



Sesi 1 ditutup sekitar pukul 19.30 malam, setelahnya kami berbincang sebentar dan melihat hasil-hasil karya rekan kita Ibu Lien yang pandai berkreasi dengan dunia jahit-menjahit dan membatik. Serta ada produk kaldu alami tanpa MSG dari mbak siapa ya kemarin? (Maaf saya lupa :p) yang mungkin membuat anda tertarik menjajakannya.



Sekian dari saya untuk laporan sesi 1 Pelatihan Kewirausahaan oleh Univ. Sanata Darma bekerjasama dengan komunitas CLC Jogja & AYUB Jogja.



Salam wirausaha ! 

Rekaman Audio Sesi 1 KLIK :
http://bit.ly/AudioFileKewirausahaanSD