Kamis, 02 Juni 2016

Biasakan Bicara Dengan DATA


"Victory loves preparation", suatu quote yang saya suka dari film 'The Mechanic'. Sudah gak jamannya asal jalan saja. Kalau berhasil pun namanya 'kecelakaan', susah menduplikasi dan mengulanginya.

Beda kalau kita paham kenapa kita berhasil. Meski ada unsur 'takdir', tapi lebih banyak 'sunatullah' yang menjadi sebab dari suatu akibat.

Jangan sampai Anda berbisnis masih pakai 'feeling' saja. Sudah begitu feeling-nya lagi gak 'well' atau belum di update ke versi baru.

Perhatikan data-data dibawah. Pelan-pelan aja..

Setidaknya akan terbaca :
- Tren pemasaran larinya kemana
- Kalo mau ngiklan, bidiknya apa, siapa
- Siapa target pasar yang paling gemuk di Internet, dan seterusnya..

Apa kalau jual bakso, juga perlu lihat itu Mas J ? Bagi saya, kebiasaan mencari dan menganalisa data adalah Mindset Dasar, apapun bisnisnya.

Gak ada beda saat kita akan menyerbu suatu area, tanpa persiapan yang matang, adalah misi bunuh diri atau untung-untungan. Beda halnya jika kita:
- membaca peta lokasi
- dari mana saja sumber trafiknya
- dimana sarang semut (market) dan apa pengundang semut
- siapa yang paling sering lewat
- brapa banyak potensi pasar kita
- jam brapa trafik ramai dan dimana
- mana jalur searah, dua arah
- mana jalur pulang dan berangkat
- dimana kompetitor berada

Itulah Mindset Data. Tentu saja, jangan hal itu menjadi penghambat untuk Action. Karena masih ada ilmu re-profiling >> Uji pasar, ukur, analisa, re-strategi, action.

"Gagal dalam merencana adalah merencanakan untuk gagal" ~ Napoleon Bonaparte

-by Jaya Setiabudi, yukbisnis.com-



Sepintas artikel singkat di atas mungkin bisa berarti sedikit, bisa berarti banyak, atau tidak berarti apa-apa bagi sebagian orang. 

Namun ada setidaknya satu hal yang perlu anda sadari. Anda perlu BANGUN ! Ya, BANGUN! Mengapa? Karena saat ini adalah era informasi, era teknologi, segalanya berpacu sangat cepat dengan waktu. 

Ia yang terlena dan benyak tidur akan ketinggalan. Keputusan dibuat secepat kilat dengan data yang akurat, tiada lagi waktu tunggu yang terlalu lama. Bahkan birokrasi di negeri ini "dalam tanda kutip" menjadi sangat tergantung dengan teknologi. Tirulah Jamsostek yg bertransformasi menjadi BPJS. 

Masih mau ngeyel dan melawan? Silahkan.. Mari bijaksana dalam mengambil keputusan, mari berinovasi dan bertransformasi tiada henti. Salam wirausaha ! :)

FransDavy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar